Quantcast
Channel: Travel – The Naked Traveler
Viewing all articles
Browse latest Browse all 170

Cantiknya Bosnia & Herzegovina!

$
0
0

Heh? Di mana itu? Bukannya lagi perang?

Negara Bosnia dan Herzegovina (iya, namanya dua gitu, pakai kata “dan” pula) terletak di semenanjung Balkan, Eropa Selatan tapi di Timur. Perangnya sudah lama berakhir. Lebih dari 20 tahun yang lalu. Kalau Anda masih ingat perang Bosnia, berarti Anda cukup tuwir kayak saya.

Sejarah tentang negara ini sangat menarik. Presidennya aja ada tiga! Kapan-kapan saya tulisin di blog ini deh. Sementara ini, saya kasih gambaran dulu tentang destinasi pariwisatanya yang keren-keren dan itinerary-nya selama seminggu.

Sarajevo

Sarajevo (dibaca: Sarayevo) adalah ibu kota Bosnia & Herzegovina. Jalan-jalan langsung aja ke kota tuanya, dimulai dari Bašcaršija yang dibangun abad ke-15. Sepanjang jalan ada restoran, kafe, toko suvenir dan cowok-cowok Bosnia yang kece-kece. Di sana memang tempat to see and to be seen. Uniknya dalam satu area berdekatan ada mesjid, gereja Katholik, gereja Orthodox dan sinagog. Jangan lupa ke Vijecnica (City Hall) yang bangunan dan interiornya paling cantik. Di dalamnya ada museum sejarah kota Sarajevo. Berjarak 100 meter terdapat Latin Bridge tempat pembunuhan Franz Ferdinand yang menyebabkan Perang Dunia I.

Yang membanggakan adalah berkunjung ke Mesjid Istiqlal. Namanya memang sama dengan yang ada di Jakarta karena mesjid di Sarajevo ini memang diberikan oleh bangsa Indonesia kepada masyarakat Bosnia pada 2001 sebagai simbol solidaritas dan persahabatan antarnegara.

Melihat Sarajevo dari atas bisa naik cable car menuju Trebevic yang berada di ketinggian 1,627 meter. Saat saya ke sana pada April 2019, masih tertutup salju. Berjalan kaki untuk makan siang di Pino Nature Hotel yang keren itu jadi agak kesulitan karena super licin esnya. Kalau mau night life ala anak muda Bosnia (yang mayoritas Muslim dan tidak minum alkohol), masuk aja ke shisha bar di mana aja. Musiknya hingar bingar tapi nggak ada yang joget, cuman duduk mengisap shisha sambil goyang-goyang kepala.

Cable Car menuju Trebevic

Travnik

Bekas ibu kota Bosnia pada 1699-1850 ini berjarak 1,5 jam dari Sarajevo. Banyak bangunan peninggalan sejarah zaman Ottoman, seperti rumah, mesjid, dan clock tower. Naik deh ke bentengnya yang berada di puncak bukit agar dapat melihat cantiknya kota medieval dari atas. Sebagai penulis, paling berkesan ketika saya berkunjung ke rumahnya Ivo Andric. Dia adalah penulis Yugoslavia pemenang Nobel di bidang sastra pada 1961. Rumah kelahirannya di Travnik dijadikan museum memorial yang berisi sejarah hidup dan buku-buku karyanya.

Jajce

Di tengah perjalanan antara Travnik dan Bihac, mampirlah ke Kota Jajce yang terhimpit pegunungan. Air terjunnya setinggi 22 meter dan berarir warna emerald green dengan latar belakang rumah-rumah Bosnia ini cantik banget! Tak jauh dari situ terdapat Mlincici – water mills yang dibangun pada masa Austro-Hungarian (1867-1918) ini berbentuk rumah-rumah kayu yang air sungainya menggerakkan mesin penggiling gandum. Jangan lupa ngopi-ngopi di pinggir Danau Pliva yang berair biru dengan latar belakang pegunungan bersalju. Duh, cantiknya!

Bihac

Dari Jajce, makan siang lah di Etno Village Cardaklije yang merupakan kompleks perumahan khas pedesaan Bosnia abad ke-19 di tengah ladang dan hutan. Makanannya tradisional Bosnia yang menggunakan bahan-bahan alami diproduksi sendiri dari peternakannya, seperti roti, daging, dan keju. Minuman alkohol (mengandung 40-50%) khasnya adalah Rakija yang terbuat dari buah plum atau pear. Beuh, nikmat!

Setengah jam berkendara dari situ wajib ke Una National Park yang terletak di perbatasan Kroasia. Jalan masuknya yang masih tanah ini sudah memanjakan mata karena berada di sepanjang sungai yang berair biru! Langsung aja menuju Štrbacki buk – air terjun megah setinggi 25 meter yang bertingkat-tingkat. Widih cantiknya!

Di Kota Bihac, menginaplah di Hotel Opal Exclusive karena terletak persis di tepi Sungai Una yang berair biru. Semua jendela kamar yang berbalkon menghadap sungai cantik ini. Bela-belain deh bangun pagi untuk melihat sunrise yang magis. Pilihan lain adalah Hotel Natura Art yang terletak di Una National Park. Model bangunannya dibuat tradisional, tapi yang bikin nganga adalah lahannya yang luas di tepi Sungai Una yang airnya biru dan dikelilingi hutan – nikmat banget untuk leyeh-leyeh! Sungainya pun bisa direnangi dan untuk white water rafting.

Banja Luka

Ibu kota Republik Sprska yang didominasi etnis Serbia ini cantik juga. Sungai Vrbas yang berwarna biru membelah kotanya. Di tepinya banyak penduduk memancing dan berjemur saking bersihnya. Makan siang aja di restoran Kazamat yang terletak di dalam Kastel Fortress sambil melihat pemandangan kotanya. Oh iya, pesan makanan namanya Teletina ispod saca – daging sapi muda yang dimasak secara tradisional di bawah tutup logam panas. Gila enaknya!

Lalu jalan kaki aja di sekitar Kota Tua, seperti ke Katedral Saint Bonaventure, Gereja Orthodox Christ the Saviour, Banski Dvor (Governor’s Palace), dan Mesjid Ferhat Pasha. Yang paling menarik adalah Museum Republic of Srpska yang berisi sejarah dari zaman batu sampai perang Bosnia. Tapi yang mengerikan adalah display horor tentang Ustaše concentration camps yang dijuluki “Auschwitz-nya Balkan” karena korban pembunuhannya sampai ratusan ribu orang dengan cara yang mengerikan seperti kepala yang digergaji dan manusia yang direbus! Keluar dari situ saya langsung mual!

Mostar

Kota yang paling ramai dikunjungi turis adalah Mostar yang merupakan pusat administrasi Herzegovina. Dari Sarajevo memakan waktu sekitar 2 jam berkendara. Pemandangan di sepanjang jalan luar biasa keren dengan sungainya yang berwarna turqoise dan pegunungan berlapis-lapis. Kotanya sendiri cantik. Berpusat di jembatan Stari Most yang ikonik dan termasuk ke dalam UNESCO World Heritage Site.

Sekitar sejam berkendara ke arah selatan dari Mostar, wajib ke Kravice Waterfall. Air terjunnya yang lebar cantik banget dengan air yang kebiruan! Bagi pemeluk agama Katholik, wajib ke Medugordje yang terletak tak jauh dari air terjun. Di sana tempat penampakan Bunda Maria pada enam orang anak desa situ. Tak heran saat ini Medugordje merupakan tempat religius nomor tiga yang paling banyak dikunjungi turis di Eropa setelah Lourdes di Prancis dan Fatima di Portugal.

Masih di sekitaran situ, mampir lah di Pocitelj. Kota sejak abad ke-15 yang berada di lereng bukit karst di tepi Sungai Naretva ini cantik banget. Lalu sempatkan makan siang di Blagaj, tepatnya di restoran Etno House di tepi Sungai Buna. Ikan trout-nya juara kelas enaknya! Wajib berkunjung ke Blagaj Tekke – rumah sufi berusia 600 tahun yang cantik terletak di bawah tebing batu dan tepi sungai biru.

Tips

  • Bagi pemegang paspor Indonesia, ke Bosnia visanya gratis asal memiliki visa multiple entry Schengen atau AS yang masih berlaku. Kalau dua-duanya tidak punya, bisa apply ke Embassy Bosnia & Herzegovina di Menara Imperium, Jakarta.
  • Terbang ke Sarajevo dari Jakarta atau Bali paling efisien naik 5-star airlines Qatar Airways dengan transit di Doha. Kalau punya bujet lebih, cobain deh Business Class-nya yang super keren dan dapat piyama paling nyaman sedunia. Enaknya lagi, bisa nunggu di Al Mourjan Lounge yang menurut saya lounge bandara terbagus di dunia. FYI, sekarang Qatar sudah bebas visa jadi kita bisa keluar jalan-jalan dulu di Doha. Kalau nggak mau ribet, bisa pesan transit tour dari website Qatar Airways atau klik di sini. Selain city tour, saran saya ke gurun pasirnya putih yang keren di tepi pantai biru menghadap Arab Saudi.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 170

Trending Articles